Wednesday, April 30, 2014

PENGEMBANGAN MISI BIMBINGAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIER MAHASISWA

Era globalisasi menjadikan bangsa Indonesia menghadapi perubahan yang amat kompleks. Ada tiga faktor perubahan yang terjadi pada saat yang sama
·         Pertama, terjadinya pergeseran nilai yang disertai perubahan struktur pada kehidupan masyarakat, dari struktur tradisional ke struktur modern, yaitu perubahan dari struktur agraris ke masyarakat industri dan informasi. Perubahan ini sedang melanda dunia, yang menyebabkan robohnya banyak kemapanan struktur di beberapa bangsa.
·         Kedua, perubahan nilai yang diperlukan,karenanya secara sengaja dilakukan oleh pembangunan.
·         Ketiga, adanya perubahan nilai yang secara tidak sengaja terjadi karena transformasi teknologi melalui pembangunan.
Menghadapi perubahan itu, peran pendidikan sangat diperlukan dalam menyiapkan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yang bertaqwa, cerdas, terampil, bertanggung jawab, dan mandiri, sebagaimana yang tersurat dalam sistem pendidikan nasional Indonesia. Sistem pendidikan nasional dapat dirinci dalam empat fungsi mendasar, yaitu:
1.      Membentuk manusia bertaqwa;
2.      Mencerdaskan kehidupan bangsa;
3.      Menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan ahli
4.      Membina dan mengembangkan dalam penguasaan teknologi (Djojonegoro,1998).
Searah dengan empat fungsi mendasar dari sistem pendidikan sebagaimana tersebut di atas, Kartadinata (2000: 8) menyatakan bahwa dalam kaitannya menjabarkanisi pendidikan secara langsung atau tidak langsung adalah membentuk perilaku SDM yang dikehendaki, yaitu pengembangan:
1.      Keterampilan berkomunikasi;
2.      Penguasaan teknologi dan sains;
3.      Kemelekan sosial dan emosional;
4.      Wawasan dan semangat kebangsaan;
5.      Kebugaran dan kesehatan jasmani;
6.      Kemandirian moral dan system nilai.

Masalah-masalah yang umumnya dihadapi mahasiswa dari hasil observasi dan wawancara  dengan peneliti, antara lain:
·         Iklim akademis yang belum kondusif untuk mengembangkan misi Tri Dharma
·         Perguruan Tinggi (PT);
·         Kemampuan, kemauan, komitmen, dan disiplin yang “belum tinggi” pada segenap masyarakat PT;
·         Kurangnya kegiatan ekstra kurikuler;
·         Kurangnya kegiatan LKTI;
·         Keinginan pindah jurusan di semester awal;
·         Motivasi belajar rendah, karena masuk di fakultas/jurusannya sebagai pilihan ke 2 dan karena kondisi ekonomi;
·         Dampak samping dari hubungan percintaan;
·         Belum/tidak membuat perencanaan karier Hal lain yang menjadi penyebab kurang optimalnya potensi mahasiswa, diprediksikan berkaitan dengan kematangan karier.
Oleh karena Masalah-Masalah terebut dibuatlah misi layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi bertujuan untuk membantu mahasiswa mencapai tingkat penguasaan yang tinggi dalam tugas-tugas perkembangannya, terutama dalam menjadikan dirinya sebagai mahasiswa/lulusan yang memiliki daya serap tinggi, mampu menyelesaikan studi tepat waktu, dan cepat memperoleh pekerjaan setelah lulus.
Dengan Menggunakan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian eksperimen ini melalui empat tahapan, yaitu:
·         Tahap awal ataupra eksperimen: melakukan kajian teoritis, asesmen kebutuhan mahasiswa, membuat, materi bimbingan dan alat ukur kematangan karier (AUKK);
·         Merancang model hipotetik atau menyusun draf model hipotetik.;
·         Setelah merancang model hipotetik berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui validasi atau uji kelayakan oleh ahli dan praktisi, dan sejumlah mahasiswa dilakukan seminar dan lokakarya yang melibatkan konselor, dosen, dan para pimpinan yang terkait untuk ikut berpartisipasi dan bekerjasama dalam memberikan sumbang saran demi penyempurnaan model hipotetik yang telah dirancang.;
·         Uji coba, yaitu mengeksperimenkan model untuk mengetahui ke efektifan model yang dikembangkan;
Maka tersusunlah “prototype” model bimbinganpengembangan yang efektif untuk meningkatkan kematangan karier mahasiswa.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.


Materi bimbingan yang diberikan melalui layanan informasi untuk membantu mahasiswa disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi setiap mahasiswa, yang mencakup:
1)      Memahami diri dan orang lain. Tujuan khusus bimbingan pengembangan pada materi ini adalah mahasiswa dapat:
                                I.            memahami diri sendiri, mengenali kemampuan, kelebihan, dan kekurangan;
                             II.            memahami dan mengenali orang lain;
                           III.            memahami kemampuan, keyakinan, nilai-nilai, norma-norma, sosial ekonomi, asal daerah, bahasa, jender pada diri sendiri dan orang lain;
2)      Membuat perencanaan karier. Tujuan khusus bimbingan pengembangan pada materi ini adalah:
                                I.            mengidentifikasi kemampuan yang terdapat pada diri sendiri dan hubungannya dengan karier;
                             II.            meningkatkan intensitas latihan, baik di kampus, di rumah, maupun di masyarakat;
                           III.            membuat perencanaan karier yang sesuai dengan kemampuan, minat dan harapannya dan
3)      Upaya meningkatkan kematangan karier.Tujuan khusus bimbingan pengembangan pada materi ini adalah:
                                I.            menyebutkan konsep dasar kematangan karier;
                             II.            mengenali ciri - ciri seseorang yang memiliki kematangan karier;
                           III.            mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karier;
                          IV.            meningkatkan kematangan karier.
Hasil
Dari hasil analisis data kematangan  karier menggunakan ANACOVA diperoleh F sebesar 1,526 dengan signifikansi 0,174 untuk sikap dan F 4,430 dengan taraf signifikansi 0,036 untuk kompetensi. Adapun hasil analisis menggunakan T-tes diperoleh harga T-hitung kelompok eksperimen tentang sikap mahasiswa pada kematangan karier besar t = -35,510. Sig. = 0,000 (Sangat signifikan). T-hitung kompetensi pada kematangan karier t = -34,951. Sig. 0,000. Ha diterima dan Ho ditolak. Ini berarti : ada perbedaan yang signifikan sikap dan kompetensi mahasiswa terhadap karier antara sebelum diberi bimbingan dengan sesudah diberi bimbingan.
 Dengan demikian model bimbingan pengembangan efektif untuk meningkatkan kematangan karier mahasiswa melalui sikap dan kompetensi mereka pada kematangan karier. Mahasiswa yang memiliki sikap positif dan kompetensi yang memadai terhadap karier, memiliki kematangan karier. Melalui bimbingan pengembangan sikap dan kompetensi mahasiswa pada karier dapat ditingkatkan.